Jumat, 02 Maret 2012

PERJALANAN HIDUP

PERJALANAN HIDUP
Hidup memang tak seindah mimpi, hidup juga tak selalu sperti apa yang kita harapkan, terkadang apa yang kita harapkan dan menurut kita itu baik, karena belum tentu juga menurut Allah itu baik adanya, Allah maha tahu yang terbaik untuk hambanya ,aku  percaya apa yang ku alami itu adalah jalan hidup yang terbaik untukku, tak perlu menangisi keadaan, namun berusahalah tuk menerima keadaan dengan tersenyum ikhlas dan sabar serta sentiasa bersyukur atas apa yang dialami. cerita ini adalah kisah seorang wanita yang patuh terhadap orang tua namun tak patuh terhadap syariat islam, hingga suatu ketika pintu hatiku terbuka tuk mengubah diri ini menjadi lebih baik, setelah mengikuti jalanNYA, ku mendapatkan sebuah kebahagiaan, dan ketenangan jiwa. Namun cobaan datang tuk menguji imanku, seorang pria tampan datang melamarku, namun ia pergi begitu saja meninggalkanku, terasa sangat sakit, dan terasa berat sekali cobaan ini kualami, dunia seolah gelap, tak tahu arah tujuan hidup ini.
orang tuaku sangat menyayangiku hingga saat ini, kasih sayang yang tercurahkan bagai sinar matahari yang dengan tulus ikhlas memberikan sinarnya, tanpa mengharap kembali. Ayah dan ibu mengajariku shalat, mengaji, dan mengikuti pengajian dimasjid. Dulu mengaji adalah kegiatan rutinitasku, alquran adalah teman setiaku, sholat tuk bermunajah kepadaNYA adalah hal yang paling kusuka, tempatku tuk bercerita suka dan duka dalam menghadapi hidup ini. Namun keadaan telah berubah, setelah aku menginjak masa remajaku, Masa SMA  kini ku berubah menjadi wanita yang lupa akan syariat islam, alquran tak pernah kusentuh lagi, shalat lima waktu, kukerjakan semauku. Kusering berkumpul dengan teman- teman di mol, dengan berpakaian terbuka mengumbar aurat, menghabiskan uang mubazir. Tak memikirkan orang yang ada disekitar.
Saat itu kusedang jalan bersama teman-teman keswalayan,aku mohon ijin keteman-temanku untuk ke toilet bentar. Upzz tanpa sengaja aku menabrak seorang cowok yang ganteng, putih, tinggi,berbadan tegap, dan hidungnya mancung. Dengan sikap sok tenangku, ku ucapkan kata maaf dan tersenyum sok maniz untuknya, maksudku agar permintaan maafku diterimanya gitu, heehee. Tanpa basa- basi ku langsung lanjutkan niatku tuk ketoilet, setelah keluar ternyata si cowo itu masih berada didepan menungguku keluar, “ hemmmm ada apalagi ka, menungguku disini ada yang perlu saya bantu” ???
Cowok itu menjawab, mba tanggung jawab telah menabraku”, eitzzz apanya yang luka ka, apa ada yang lecet?? Atau kaka jadi kena serangan jantung karena kaget ketabraku?? Ketabrak gitu aja koq minta tanggung jawab. .Hehhee senyumku heran. Ia mba ini ada yang luka. Hah apanya yang luka ka??? Jawabku kaget. Hati dan fikiranku yang luka, ingin mengenalmu lebih jauh, hahaa gubrak dalam batinku. Maaf ya ka saya sedang buru-buru ditungguin teman didepan, maaf telah menabrak, aku tak sengaja, assalamualaikum. Langsung saja ku ngeloyor pergi meninggalkan orang aneh itu. Masa ditabrak koq yang luka hati dan fikirannya, dikiranya aku tukang pukul kali ya...heheeee
Hah...!!! mana semua teman-temanku, kenapa ku ditinggal sendirian disini ...??? Huff kesal dalam bantinku. Akhirnya kuputuskan untuk pulang karena waktu juga sudah sore, kuharus segera balik dan melanjutkan aktivitasku dirumah, ibu dan bapak sudah menungguku untuk mengikuti pengajian dimasjid bersamanya. Benar apa yang kupikirkan, bapak dan ibu telah siap untuk mengikuti pengajian. Arni cepetan mandi, kita berangkat kemasjid nak. suara merdu ibuku membuat ku tak kuasa untuk menolak ajakannya, ia bu bentar ya, arni mandi dan siap- siap dulu, maaf bu arni lupa tadi. Ya cepetan ya nak, acara sebentar lagi dimulai.
Suasana dimasjid begitu begitu menyenangkan, menentramkan hati dan mendaimaikan jiwa. Pantas saja orang-orang mukmin pada betah jika ada kegitan dimasjid. Baru kali ini kumerasakan kedamaian jiwa. Ku sadar saat ini telah banyak melupakanmu, menunaikan tugasku sebagai wanita solehah, kumengumbar aurat, tak menutup kepalaku dengan balutan jilbab yang anggun. Maafkan ya Allah. Tiba-tiba ibu memanggil, membuyarkan lamunanku. mengajaku pulang, acara pengajian telah selesai. Hehee ia bu,”jawabku”
Malam ini terasa sangat sunyi, dengan ditambah semilirnya angin yang menggelitik, dan kerlap-kerlip bintang serta senyuman manis nan tulus sang bulan menghangatkan jiwa. Tiba- tiba ada yang berbisik dalam hatiku, kuteringat kejadian hari ini, saat ku bertemu dengan pria tampan tandi, dan saat kumengikuti acara pengajian dengan ortu dimasjid. Nuraniku bergejolak, akan kehidupanku saat ini, yang lupa akan syukur terhadapNYA. Maafkan semua kesalahanku ya Allah, meski aku telah patuh pada kedua orang tuaku, namun aku sering melalaikan perintahmu, aku sering mengumbar auratku. Air mata penyesalan mengalir dipipi, semangat membara berkobar dalam jiwa, tuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ya Allah ijinkanku tuk ucapkan kata taubat untukMU, Ijinkanku berbakti padaMU dan kedua orang tuaku. Kubasuh mukaku dengan air wudhu, terasa segar, tenang dan menyejukan jiwa. Kubasuh satu demi satu sesuai syariat islam dalam berwudhu, semakin kurasakan kesejukan menyelinap dalam jiwa. Inikah kenikmatan yang Engkau berikan pada hambamu yang takwa??
Kujalankan shalat malam, kumencoba melakukan rutinitas yang telah kutinggalkan semasa kecilku dengan kedua orang tuaku. Kulantunkan ayat suci alquran, terasa memekik jiwa, kurasakan penyesalan, kutelah membuang waktuku tuk hal yang tiada guna. Meski aku telah patuh pada orangtua, namun ku tak patuh padamu, MAAFkan aku yaAllah, ampunilah dosa- dosaku selama ini, ampunilah kedua orang tuaku, yang telah membimbingku selama ini, menyayangiku tiada akhir, namun akulah yang salah tak mengikuti ajaran kedua orang tuaku. MAAFkan aku, Ampunilah aku. Kutertidur masih mengenakan mukena dan aLquran dipangkuanku.
Suara adzan subuh berkumandang dengan merdu, membangunkan tidurku. Langsung ku menuju kamar mandi, kubasuh mukaku, dan berwudhu,tuk tunaikan shalat shubuh jamaah dengan kedua orang tuaku. Ibu terlihat sangat bahagia melihatku telah kembali mengikuti rutinitas ini, sedangkan ayah tertegun namun terlihat berseri melihatku mengikuti shalat jamaah. Seusai shalat, kujabat tangan ayah dan ibu, seraya mengucapkan kata maaf setelah kusembahkan kata maaf pada SANG PENCIPTA. Ibu memeluku, dengan lembut, ayah membelai pipiku dengan penuh kasih. Hati ini terasa remuk redam, tangis tiada terbendung lagi, pagi yang cerah seakan gelap, sura tangisku mewarnai suasana pagi, kuhaturkan kata maaf dari hati yang paling dalam penuh penyesalan.
Ibu maafkan aku, maafkan semua kesalahanku yang tak memperdulikan mu tuk tunaikan kewajibanku sebagai orang islam, tuk menjadi wanita muslim, solehah seperti yang ibu dan ayah harapkan. Maafkan aku bu, berikan kesempatan tuk memperbaiki kesalahanku selama ini, ijinkanku tuk menatap masa depan dengan penuh kebijakan, dari semua pengalaman ini kan ku jadikan pembelajaran, tombak menuju masa deman dengan jiwa yang islami. Ibu maafkan aku...hikz..hikz..tangisku terus menggema. Ibu mulai hari ini insyaAllah aku kan mengenakan jilbab, tuk menutup auratku, melaksanakan syariat islam yang selama ini telah aku abaikan. Aku mohon ijinmu ibu, ayah.
Terimakasih ya Allah telah Engkau bukakan pintu rahmatMU, Engkau telah sadarkan anak kami, tuk mengikuti jalan lurusmu. Air mata bahagia nan haru terus membasahi, sambil berkata anaku ibu sangat bahagia dengan keputusanmu saat ini, ibu sangat senang, tiada kesenangan apapun yang melebihi kesenangan ini, kau telah kembali kejalan yang benar. Jadilah anak sholeh seperti yang ayah dan ibu harapkan, carilah ilmu setinggi- tingginya, ilmu yang bermanfaat tuk kehidupanmu kelak.
Tiada hari yang lebih membahagiakan selain ini, karena hari ini aku merasa telah lahir kembali, setelah sekian lama aku lalaikan tugasku sebagai seorang muslim, mulai saat ini aku akan menjadi pribadi yang baik, yang akan memberikan kedamaian dan kenyamanan bagi orang yang mengenalku, terutama yang ada didekatku.
AKU SAYANG ENGKAU
Ibu aku sayang padamu
Tanpa kasih sayang tulusmu
Aku tidak akan seperti ini
Engkau tiada lelah curahkan kasih sayangmu
Rela berkorban asalkan ku bahagia
Kau berkata kenyang
Padahal kau belum makan
Itu kau lakukan
Karena takut aku kelaparan
Jasamu begitu besar
Sampai kapanpun aku tak mampu membalasnya
Ibu
Kulantunkan kata maaf untukmu
Tiada kata yang pantas aku ucapkan
Selain aku sayang ibu
Maafkan atas kesalahanku
Penyesalan terus menyelimuti hatiku, namun itulah yang harus kujadikan tombak menuju kebahagiaan yang hakiki.
Seperti biasa ku berangkat kuliah, namun ada yang berbeda dengan penampilanku sekarang, dengan pakaian muslim, dan mengenakan jilbab. Ternyata tak seperti yang aku bayangkan, cobaan begitu berat, cacian ,makian dan hujatan atas masalaluku. Hari ni kusudah dapat makian yang begitu banyak, namun itu tak menyurutkan semangatku untuk berubah menjadi lebih baik. Bukankah untuk mencapai sebuah kebahagiaan yang hakiki itu penuh rintangan,,??? Aku percaya Allah tak akan memberiku cobaan melebihi batas kemampuanku, kini aku harus sabar. Biarlah mereka berkata sesuka hati, yang terpenting saat ini adalah semangatku.
    Waktu terus berjalan, haripun terus berganti, kini aku telah menjadi wanita yang selalu mengenakan jilbab dan mencoba tuk tunaikan syariat islam. Terimakasih ya Allah atas karuniaMU, atas semua izinmu, usahaku berbuah kebahagiaan, besok aku “WISUDA” tiba- tiba air mata melelah membasahi pipi, teringat akan teman- temanku, sahabatku yang kini telah menjauhiku, karena aku berubah seperti sekarang, aku rindu kalian, aku sayang kalian, semoga kalian dibukakan pintu rahmatNYA agar kalian menjadi wanita yang soleh. Aku selalu menanti kalian.
    Saat yang kunantipun tiba, acara wisuda yang dinantikan hampir ribuan mahasiswa. Ayah dan ibuku terlihat bahagia melihat keberhasilanku menyelesaikan kuliah dengan waktu yang tepat, dan menjadi lulusan terbaik. Ibu terimakasih atas semangat yang ibu berikan padaku, ayah aku sayang ayah, terimakasih atas kerja kerasmu mendidikku tuk jadi anak yang baik.
Ayah
Tanpamu aku tak akan ada
Didunia ini
Tanpamu aku hina
Aku sayang ayah
Hanya itu yang bisa ku ucapkan
Acara wisuda telah selesai, ku mohon ijin sebentar pada ibu untuk berfoto bersama teman seperjuanganku. Tiba- tiba ada yang menepuk pundaku dari belakang, kubalikan badan dan ku tertegun,,,,
Siapakah dia??? Sepertinya kutelah mengenal sebelumnya, tapi siapakah dia???ku tak dapat mengingat dengan pasti. Bayanganku seolah kabur, fikiranku tak menentu.
Asalamualaikum dik” sapa cowo tersebut”
Walaikumsalam, maaf apa sebelumnya kita telah kenal
Mungkin adik belum mengenal saya, tapi saya telah mengenal banyak mengenai adik..
Hahh??? Dari mana kaka tahu saya
Masih ingatkah dulu waktu adik menabrak seorang lelaki, waktu adik mau ketoilet??? Itu saya dik, yang sekarang ada didepan adik. Maafkan saya yang telah hadir kesini, saya hanya mau mengucapkan terimakasih dan selamat atas keberhasilan adik sekarang ini. Adik terlihat sangat anggun memakai jilbab.
Kutersipu malu mendengar pujian itu, pipiku merah merona, hatiku gembira, namun segera ku alihkan pandangan dan fikiranku, demi menjaga kehormatanku. terimakasih??? Terimakasih untuk hal apa ka??
Terimakasih, karena adik saya sekarang mengerti ari hidup yang sesungguhnya. Dulu waktu adik menabrak saya, dan pada saat itu juga saya ingin mengenal adik lebih jauh, namun ku urungkan niat itu, karena adik sekarang sudah berubah menjadi wanita muslimah, yang anggun dan baik hati. Awalnya memang saya sudah bertekad untuk melupakan adik, saya takut cinta saya dapat melukai adik. Namun justru itu salah, saya semakin merasa hidup tersiksa, ingin selalu melihat adik, maaf dik tanpa sepengatahuan adik, saya sering memperhatikan adik dari kejauhan, dan semakin hari saya yakin bahwa cinta saya ke adik adalah tulus, bukan karena nafsu, melainkan karena anugrah. Hampir setiap malam kubersimpuh menahan tangis namun kutak kuasa menahannya, ku berdoa agar diberikan jalan terbaik. Setiap malam ku selalu mohon petunjukNYA untuk apa yang harus kulakukan tuk meraih cinta sucimu. Saya tulus mencintai adik. Maaf sya terlalu banyak bicra tentang hal ini, tapi inilah keadaannya, saya ingin adik tahu apa yang saya rasakan hingga saat ini.
Kutertegun mendengar ceritanya, aku tak tahu harus berkata apa. Akhirnyapun ku mohon ijin untuk kembali bersama kedua orangtuaku. Asalamualaikum ka...langsung kupergi tanpa berkata apa-apa lagi. Sejujurnya akupun sangat mengagumimu sejak pertama kali kita bertemu, namun apa boleh buat, dan apa hendak dikata aku tak mungkin mengatakannya, akupun tak mungkin dapat menerima cintamu begitu saja.
Hari-haripun kulalui seperti biasanya, kini kusudah mulai berkarir tanpa ku sadari ternyata cinta ini tumbuh, aku merindukan sesosok pria tampan yang waktu itu aku menabraknya. Aku teringat akan wajahnya, akan tutur sapanya, senyumannya saat menyapaku terahir kali waktu aku wisuda. Ya allah apa ini yang dinamakan cinta?? Aku rindu- rindu akan tutur sapanya, dimanakah dia kini ya Allah, jika memang dia jodohku, maka pertemukanlah segera cinta kami, namun akan kuterima semua kehendakmu jika memang dia bukan jodohku. Aku yakin, Engkau akan selalu memeberiku yang terbaik.” Amin”
Allah mengijabahi doaku, aku bertemu denganya dimasjid, saat kita sedang menghadiri acara pengajian silaturahmi akbar. Subhanallah dia terlihat sangat indah dengan baju kokonya, suaranya sangat merdu saat melantunkan ayat suci Alquran. Sepulang dari masjid dia datang silaturahmi kerumah, meminta izin untuk meminangku, saat itu hatiku berdesir, terasa degup jantungku yang tak menentu, merah merona pipiku terlhat begitu jelas oleh sinarnya lampu, badanku lemas namun terbesit kebahagiaan sangat berarti saat dia ucapkan ingin melaksanakan Sunahnya denganku. Alhamdulilah ya Allah.
Kini hari hariku penuh cinta, hatiku berbunga- bunga, mukaku berseri seri. Hari ini koq dia tidak menghubungiku, kenapa??? Dia tidak pernah kasih kabar selama seminggu, namun ku menyadari dia sangat sibuk dengan pekerjaanya. Kini dia tiba- tiba menghubungiku, katanya sedang sibuk, dan sedang berada diluar kota.” Adik ku sayank, semoga selalu dalam rahmatnya, maaf aku baru menghubungi adik, aku sangat sibuk dengan pekerjaan ini, percayalah dik, cintaku hanya untuk adik, aku sangat sayang pada adik, dik besok aku harus berangkat ke makasar ada tugas dari kantor, sekalian aku akan menemui keluargaku, memberi tahu kabar gembira aku telah mempunyai adik calon istriku. Aku tidak lama dik disana, aku berjanji akan segera menemui adik dan kita akan bersama- sama mengarungi bahtera rumah tangga. Makasih ya dik. Aku sayang adik.
     Terimakasih ya Allah, atas semua karuniamu hingga saat ini, terimakasih telah engkau ciptakan seorang calon pemimpin yang baik untuk melaksanakan ibadahmu kelak setelah menikah nanti.
Kepergiannya kini sudah hampir 1 bulan dan tiada kabar sama sekali, hingga sampai saat ini sudah hampir 1 tahun dia tak pernah mengabariku mengenai keadaannya, aku bingung harus bagaimana, hampir setiap hari ku kantornya mencari informasi tentangnya, aku ketempat saudara yang dulu menjadi tempat tinggalnya, namun tiada kabar apapun tentangnya. Aku akan tetap menunggumu , sesuai janji kita, kita akan bersama, aku percaya cintamu hanya untukku, sama halnya seperti cintaku hanya untukmu.
Dalam heningnya malam
Kulantunkan lagu cinta untukmu
Kuciptakan untaian kata terindah
Sebagai pelepas rasa rinduku
Kubayangkan kau ada didekatku
Jiwa yang lembut penuh kasih
Dimanakah kini kau berada
Aku merindukanmu
Ku coba buka email, siapa tahu ada pesan darinya, ternyata benar adanya, Saatku buka email, ada pesan tanpa nama,langsung saja kubuka “ assalamualaikum dik, dalam indahnya malam penuh kesunyian dan rasa rindu yang menggebu, ku lantunkan nyanyian rindu untukmu, kubisikan doa agar engkau merasakan apa yang kurasa saat ini, ku sangat berterimakasih padaNYA telah ciptakan kau untukku, telah mempertemukan kita, saat pertama kali kita bertemu, hatiku berdesir lembut, entah mengapa aku yakin kau adalah bidadari yang baik, yang tercipta untuku. Maksud dan tujuan menulis sepucuk surat ini, aku hanya mau mengucapkan maaf untuk adik, aku tidak tahu harus berkata apa, karena aku yakin adik akan sangat kecewa, dan membeciku, Maafkan aku, ini semua juga bukan kehendaku. Maafkan aku dik, meninggalkan adik tanpa pamit terlebih dahulu ke adik, aku terpaksa meninggalkanmu karena aku tidak mau durhaka kepada orang tuaku, bukankah adik mengajariku untuk selalu patuh pada orang tua??? Ternyata orangtuaku telah menjodohkanku sejak aku aku masih kecil, dengan anak sahabat orang tuaku di makasar. Aku tak kuasa untuk menolaknya, akupun tak bisa meninggalkanmu begitu saja, aku sangat menyayangimu, setiap malam aku selalu mohon petunjukNYA, mungkin ini yang terbaik untuk kita dik, aku harap adik sabar menerima ini, adik harus kuat dalam menjalani hidup.Allah telah mempersiapkan jodoh yang lebih baik untuk adik nanti, sampaikan maaf ku untuk kedua orang tuamu. Sekian terimakasih.
Saat itu, kurasa sesak nafas dalam dadaku, terasa bumi berhenti berputar, tiada arah dan tujuan hidupku, aku benar- benar kehilanganmu, tak tahu bagaimana ku harus jalani hidup.setip hari kumengurung diri dikamar, tanpa makan dan minum, air mata terus mengalir deras membashi pipi, berjuta tanya dalam hati, mengapa kau lakukan ini, mengapa kau pergi tanpa mengijinkanku melihatmu tuk yang terahir? Semua janji- janjimu masih teringat jelas, semua kenangan indah bersamamu masih tersimpan, namamu masih terukir jelas dalam hatiku. Orangtuaku tak kuasa melihat keadaanku yang sekarang, hanya menangis dan mengurung diri dikamar. Nak kuatkanlah hatimu, sabar dalam menghadapi hidup, kamu harus tetap semangat menatap masa depan meraih mimpi mimpimu, ibu tahu kamu sangat mencintainya, tapi kau tak bisa lari dari takdir ini, dia bukan jodoh terbaikmu, yakinlah Allah telah mempersiapkan jodoh yang jauh lebih baik ontukmu, tetaplah menjadi pribadi yang bijaksana, yang kuat dalam mengadapi cobaan. Sekarang kamu harus bangkit, tidak boleh selamnya kamu terpuruk dalam masa lalu.

Dua tahun berlalu, kehidupanku yang penuh kerinduan, kehampaan, namun sampai saat ini aku masih sangat mencintainya, aku sering mendatangi tempat yang nantinya akan kami jadikan sebagai tempat pernikahan kita, rumah masa depan kita.
Kini aku telah menikah dengan lelaki pilihan ibuku, dia orangnya sangat baik, lembut, sabar dan penyayang.pernikahanku sudah hampir 3th lamanya, Maafkan aku suamiku sampai saat ini aku tak mampu melupakannya, masih ada ruang dalam hatiku untuknya, meskipun sekarang aku telah memiliki seorang anak yang tampan darimu, namun aku kasih belum bisa melupakannya. Maafkan atas ke egoisanku akan cinta kita suamiku. Maafkan aku yang masih mengingat masa lalu dengannya. Aku ingin melupakannya tapi tak bisa, aku tak mampu membecinya, meskipun dia telah meninggalkan luka yang begitu dalam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar